Jakarta,quickq官方安卓版下载 CNN Indonesia-- Penetapan tanggal Iduladha versi pemerintah Indonesia dan Arab Saudimemiliki perbedaan. Hal ini memengaruhi jadwal puasa sunah yang dilakukan jelang Iduladha, yakni puasa Arafah. 
Pertanyaannya, puasa Arafah ikut pemerintah Indonesia atau Arab Saudi? Lihat Juga : Saudi Tetapkan Idul Adha 2024 Jatuh pada 16 Juni |
ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Artinya, bagi Indonesia, 9 Zulhijah atau puasa Arafah jatuh pada Minggu (16/6). Sementara di Arab Saudi ibadah wukuf dilakukan pada Sabtu (15/6). Dari sini, masih banyak umat Muslim di Indonesia yang bertanya-tanya soal kapan sebaiknya puasa Arafah dilakukan. Apakah puasa Arafah ikut pemerintah Indonesia atau Arab Saudi? Lihat Juga : Bagaimana Hukum Kurban Atas Nama Keluarga? |
Ustaz Bendri Jaisyurrahman mengatakan, perbedaan waktu Iduladha tidak akan memengaruhi niat puasa umat Islam yang berlebaran sehari setelahnya. "Ikuti fatwa ilama yang telah sepakat bahwa Lebaran itu tanggal 17 [Juni], insya Allah selamat. Tidak mungkin ulama mau menjerumuskan umatnya," ujar Bendri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (10/6). Bendri menyebut, perdebatan soal jadwal puasa Arafah yang berbeda tak cuma berlangsung satu-dua kali. Ia menganjurkan umat Muslim di Indonesia tetap melanjutkan puasa Arafah pada 16 Juni mendatang. Lagi pula, lanjut dia, ketentuan Lebaran ditetapkan oleh para ulama. Ia meyakini tak ada satu pun ulama yang mengeluarkan fatwa untuk menjerumuskan umatnya ke jalan yang tidak benar. "Dan ingat ada satu sabda dari Rasulullah yang mengatakan untuk mengikuti suara mayoritas dalam menjalankan ibadah di suatu wilayah, termasuk berpuasa Arafah ini," pungkas Bendri. Demikian penjelasan tentang puasa Arafah ikut pemerintah atau Arab Saudi. Selamat menjalan ibadah puasa Arafah. (tim/asr) |